Daftar Pustaka adalah daftar sumber daya informasi yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian. Di dalam daftar ini, Anda akan menemukan judul sumber, nama pengarang, tahun terbit, dan informasi tambahan lainnya. Selain itu, Anda juga harus tahu cara membuat daftar pustaka dari Al Quran. Ini karena Al Quran dapat menjadi sumber daya di dalam penelitian.
Meskipun Al Quran memiliki klasifikasi sendiri, seperti surah, ayat, bab, dan jilid, masih ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika Anda membuat daftar pustaka dari Al Quran. Pertama, Anda harus mengetahui nama pengarang. Sementara Al Quran disebut Tuhan, nama pengarang yang digunakan adalah Allah atau Allah SWT.
Kedua, Anda harus menyebutkan tahun terbit. Sebagai contoh, Al Quran diterbitkan pada tahun 632 Masehi. Meskipun tidak ada edisi yang menghitung tahun sebelum Masehi, Anda harus mencantumkan tahun terbit dalam daftar pustaka dengan angka seperti ini.
Ketiga, Anda harus menyebutkan judul. Ini adalah judul yang tercantum di atas cover Al Quran. Judul ini adalah “Al Qur’an”. Ketika Anda menyebutkan judul ini, Anda harus menuliskan “Al Qur’an” sebagai judul.
Keempat, Anda harus menyebutkan informasi tambahan. Contoh informasi tambahan yang harus Anda cantumkan adalah tempat penerbitan, nama penerbit, dan nomor ISBN. Sebagai contoh, Anda dapat mencantumkan informasi seperti “Kairo, Mesir: Dar Al-Quran Al-Kareem, ISBN: 987-654-321-098-7”.
Kelima, Anda harus menyebutkan nomor halaman. Sebagai contoh, Anda dapat menyebutkan nomor halaman sebagai “Halaman: Surah Al-Baqarah Ayat 1-5”. Ini adalah nomor halaman yang harus Anda cantumkan ketika Anda membuat daftar pustaka dari Al Quran.
Keenam, Anda harus menyebutkan bahasa. Sebagai contoh, Al Quran diterbitkan dalam bahasa Arab. Oleh karena itu, ketika Anda menyebutkan bahasa, Anda harus mencantumkan “Arab”.
Ketujuh, Anda harus menyebutkan edisi. Sebagai contoh, Anda dapat mencantumkan “Edisi Terjemahan Cepat” atau “Edisi Terjemahan Lengkap”. Ini adalah edisi yang Anda gunakan ketika Anda membuat daftar pustaka dari Al Quran.
Kedelapan, Anda harus menyebutkan tahun terbit edisi. Sebagai contoh, edisi terjemahan cepat diterbitkan pada tahun 2020. Jika Anda menggunakan edisi ini, Anda harus mencantumkan tahun terbit sebagai “2020”.
Kesembilan, Anda harus menyebutkan nama penerjemah. Sebagai contoh, Anda dapat menyebutkan nama penerjemah sebagai “Tuan A.B.” Jika Anda menggunakan edisi ini, Anda harus mencantumkan nama penerjemah.
Kesepuluh, Anda harus menyebutkan lokasi penerbitan. Sebagai contoh, Al Quran diterbitkan di Kairo, Mesir. Oleh karena itu, Anda harus mencantumkan lokasi penerbitan sebagai “Kairo, Mesir”.
Kesimpulan
Dengan mengetahui cara membuat daftar pustaka dari Al Quran, Anda dapat dengan mudah membuat daftar pustaka yang benar untuk penelitian Anda. Anda harus mengetahui nama pengarang, tahun terbit, judul, informasi tambahan, nomor halaman, bahasa, edisi, tahun terbit edisi, nama penerjemah, dan lokasi penerbitan. Dengan memahami cara membuat daftar pustaka dari Al Quran, Anda dapat membuat daftar pustaka yang benar dan akurat.